Meskipun
kita telah diperingatkan oleh pelatih fitnes, ahli gizi, buku,
pelajaran-pelajaran dan anekdot yang benar-benar ada, secara positif
tidak ada obat ajaib untuk masalah kelebihan berat badan, namun bukankah
sedot lemak masih menjadi sebuah cara pengobatan yang menjanjikan bagi
kita? Biarpun hanya sedikit?
Tentu
saja kita melakukan operasi tersebut tidak secara gamblang. Seribu satu
alasan kita lontarkan untuk membenarkan apa yang kita lakukan. Pilihan
ini merupakan pilihan terakhir setelah semuanya gagal meskipun kita
telah menghabiskan ratusan jam di gym. Kita rela mengeluarkan jutaan
rupiah untuk melakukan operasi ini.
Dalam
segala hal yang instan, selalu ada cacatnya. Para ilmuwan mengatakan
meskipun banyak testimonial yang mendukung keberhasilan prosedur ini,
hasil penelitian menunjukkan sebuah fakta yang menarik.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Obesity
menemukan bahwa lemak yang disedot keluar akan datang kembali. Dan yang
lebih parah (dan mungkin lebih mahal), lemak-lemak tersebut akan datang
kembali di bagian lain tubuh, seperti lengan dan bahu.
Penelitian
ini diikuti dua kelompok wanita, satu kelompok peserta non-gemuk yang
telah melakukan sedot lemak pada perut dan paha dan kelompok lainnya
adalah peserta yang diminta untuk menahan diri tidak melakukan prosedur
ini (mereka menjabat sebagai kelompok pengontrol dan ditawarkan tarif
diskon untuk melakukan sedot lemak setelah penelitian).
Peneliti
menemukan bahwa semua lemak yang disedot pada akhirnya kembali,
terkadang membutuhkan waktu selama setahun dan kembali didistribusikan
secara berlebih sebagaimana dijelaskanoleh Dr. Teri Eckel, salah seorang
penulis utama studi ini.
Mereka
yang melakukan opeasi sedot lemak pada paha mereka, misalnya,
kemungkinan akan mengembangkan jumlah yang sama dari sel-sel lemak pada
perut bagian atas, trisep atau bagian lain dari tubuh mereka di atas
area yang lemaknya telah disedot sebelumnya.
Penelitian
ini juga menemukan bahwa hasil tidak tergantung pada ahli bedah. Karena
setiap ahli bedah kosmetik mungkin memiliki gaya mereka sendiri maupun
anekdot atau tingkat keberhasilannya masing-masing, sehingga banyak
orang berpikir dengan menggunakan jasa dokter yang tepat akan dapat
menjadi kunci untuk menghindari transfer lemak ini. Namun para peneliti
menggaris-bawahi bahwa semua ni merupakan “biologi dari lemak”.
Lalu
mengapa hal ini bisa terjadi? Para peneliti mengatakan bahwa tubuh kita
bergantung pada lemak, sehingga ketika lemak ini dihilangkan, secara
otomatis tubuh akan memproduksi sel lemak baru untuk mengganti lemak
yang hilang. Para peneliti juga mengatakan bahwa sel-sel lemak memiliki
jangka hidup sekitar tujuh tahun dan ketika lemak-lemak itu menjadi
gudang, bentuk yang baru pun terbentuk. Operasi sedot lemak dapat
merusak struktur yang ada di area tersebut sehingga sel-sel lemak
esensial melakukan pengembangan baru dari tubuh.
Penelitian
serupa dengan binatang pengerat telah berkembang menjadi penelitian
baru bersama dengan manusia yang menjadi partisipan. Para wanita yang
telah melakukan operasi sedot lemak dan menjadi bagian dari penelitian
ini merasa puas. Eckel melaporkan, sebagian besar wanita menginginkan
agar lemak di wilayah yang tidak mereka inginkan untuk dihilangkan. Dan
dari kelompk yang menahan diri untuk tidak menjalani sedot lemak, lebih
dari setengah di antara mereka tetap memutuskan untuk melakukan sedot
lemak meskipun mereka tahu akan fakta bahwa lemak tersebut akan kembali
lagi.
0 komentar:
Posting Komentar
comment here please :)